Dosen Fisip UM Buton menjadi Narasumber dalam Diskusi Muhammadiyah Studies

0

Rabu (20/04/2022),  Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyelenggarakan Serial Diskusi “Muhammadiyah Studies” kelima dengan tema “Dakwah Muhammadiyah” yang ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube resmi majelis. Narasumber yang hadir merupakan sejumlah peneliti penerima hibah penelitian RisetMU skema Covid-19. Salah satu Narasumber dalam serial diskusi tersebut adalah Herman Lawelai, S.IP., M.IP. yang merupakan dosen program studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Muhammadiyah Buton.

Herman Lawelai sebagai Narasmuber kedua menyampaikan penelitiannya yang dikerjakan bersama Ansar Suherman yang berjudul Politik Multikultuarisme Kelompok Minoritas dalam Memperjuangkan Kebebasan Beribadah : Pengalaman Masyarakat “Towani Tolotang” di Kabupaten Sindenreng Rappang. Herman mengatakan dalam persentasenya pada saat diresmikan Sindenreng Rappang (Sidrap) sebagai Kabupaten, terjadi dinamika antara Islam dengan kelompok Towani Tolotang.

“Ketika Sidrap resmi menjadi Kabupaten yang dipimpin oleh H. Andi Sapada Mappangile menekankan Islamisasi besar-besaran dan tidak mengakui Towani Tolotang sebagai sebuah kepercayaan. Hal ini dikarenakan karena di Indonesia hanya diakui 6 agama, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Kebijakan inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya kelompok Towani Tolontang melakukan perlawan terhadap umat Islam” ucap Herman

Namun, sejak adanya tindakan politik yang dilakukan oleh kelompok Towani Tolontang, melalui Dirjen Bimas Hindu Darma no.2/1966 Indonesia menetapkan bahwa Towani Tolotang sebagai sebagai salah satu sekte dari Agama Hindu” tutup Herman.

Saat ini, penelitian Herman dan Ansar dalam tahap review jurnal SIMULACRA dari Center for Sociological Studies and Community Development yang terindeks Sinta 2. (HUMAS)

Leave A Reply

Your email address will not be published.